Connected - Saat Kamu sedang membongkar peralatan yang berhubungan dengan elektronik, kemungkinan besar Kamu akan menemukan salah satu komponen yang bermana resistor. Hampir semua peralatan elektronik menggunakan komponen ini.
Apa sih komponen resistor itu dan apa fungsi dari resistor tersebut? Tenang saja karena Kamu akan mempelajarinya dibawah ini.
Banyak sekali hal yang bisa kamu pelajari didalam dunia elektronika, salah satunya yaitu resistor ini yang banyak sekali dipakai didadalam peralatan elektronik karena fungsinya yang sangat dibutuhkan oleh perangakat tersebut.
Sebelum membahas mengenai fungsinya, mungkin kamu harus mengetahui terlebih dahulu mengenai apa itu resistor sekaligus apa saja jenis-jenisnya. Kamu bisa mengetahuinya dengan membacanya dibawah ini.
Pengertian dari resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling banyak digunakan di dalam peralatan elektronika.
Resistor ini masuk ke dalam jenis komponen elektronika pasif yang terdapat nilai resistansi atau sebuah hambatan tertentu. Selain itu dari namanya Kamu dapat dengan mudah mengetahui bahwa resistor ini mempunyai sifat resistif. Sifat atau beban resistif adalah beban listrik pada rangkaian listrik/eletronik dengan arus AC (Alternating Current), Apabila beban tersebut dialiri arus listrik maka arus listrik yang mengalir melalui beban tersebut disebut arus nominal pada beban dan memiliki nilai yang tetap sehingga tidak diaktifkan, misalnya lampu pijar (penerangan), setrika, teko listrik, dan alat-alat rumah tangga lainnya.
Resistor ini juga berkaitan erat dengan hukum ohm dimana resistansi akan berbanding terbalik dengan banyaknya jumlah arus yang mengalir.
Jenis-jenis resistor
Secara garis besarnya, resistor terbagi menjadi dua, yaitu resistor tetap dan resistor variabel:
1. Fixed resistor atau resistor tetap
Jika kamu melihat resistor di sebuah peralatan elektronik kemudian di badan resistor terdapat tulisan yang berupa nilainya, berarti ituu termasuk kedalam resistor tetap, entah nilai tersebut tertulis menggunakan kode warna maupun angka sekalipun.
Resistor jenis ini kebanyakan digunakan untuk penghambat listrik dalam jangka waktu selamanya alias permanen.
Resistor tetap ini bia kamu kenali juga apabila resistor tersebut nilai resistansinya tidak berubah, karena sesuai namanya sendiri yaitu resistor tetap.
2. Resistor variabel
Sama dengan arti namanya yaitu variabel, resistor ini nilai resistansinya selalu berubah-ubah, menyesuaikan dengan settingan atau bisa dibilang menyesuaikan kehendak pengatur dari resistor tersebut.
Baca Juga: Cara Menghitung Nilai Resistor
Baca Juga: Cara Menghitung Nilai Resistor
Variabel resistor ini juga terbagi menjadi 3, yaitu :
a. Potensiometer
Apakah kamu pernah menggunakan piano atau tape yang terdapat bagian pengatur volume? Nah, kamu mungin tidak menyadari kalau itu adalah salah satu variabel yang ada pada resistor variabel.
Nilai resistor dari variabel ini dapat diubah dengan cara memutar porosnya yang ada pada tuas resistor tersebut.
b. Rheostat
Variabel yang satu ini mungkin jarang orang yang mengetahuinya, namun bagi yang sering berhubungan dengan dunia kelistrikan khususnya yang mengurusi tegangan ataupun aus yang tinggi pastilah akan memahaminya.
Rhoestat ini terbuat dari lilitan kawat resistif, biasanya digunakan pada tegangan maupun arus yang tinggi. Pengaturan nilai resistansi dari variabel yang satu ini dilakukan dengan cara menyapu pada bagian yang bergerak dibagian atas Toroidnya.
c. Preset Resistor
Preset resistor ini sering juga disebut sebagai trimpot alias timmer potensiometer ini merupakan salah satu variable resistor yang mempunyai fungsi seperti potensiometer namun memiliki ukuran yang lebih kecil.
Cara mengatur nilai resistensinya kamu membutuhkan alat tambahan yang digunakan untuk memutar poros pada variable resistor ini.
d. Thermistor atau terminal resistor
Thermistor ini merupakan salah satu variabel yang nilai resistennya akan dapat berubah jika suhu disekitar berubah alias resistor ini dipangaruhi oleh suhu sekitar. Thermistor ini juga terdiri dai 2 bentuk yaitu Thermistor NTC (negatif) dan Thermistor PTC (positif).
e. LDR atau Light Dependent Resistor
Berbeda dengan thermistor yang nilai resistansinya dapat berubah mengikuti suhu disekitar komponen tersebut, karena LDR nilai resistensinya akan mengikuti intensitas cahaya yang diterimanya sehingga jika intensitas naik maka nilai resistensinya akan menjadi berubah.
Fungsi resistor
Seperti pada penjelasaan-penjelasan sebelumnya yang menyebutkan bahwa resistor ini merupakan bagian dari elektronika yang berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Terlebih lagi elektron bebas yang ada didalamnya sangatlah sedikit.
Dengan elektron bebas yang sedikit maka pergerakan elektron akan lambat dan akhirnya angkanya akan jauh lebih rendah jika aus diberi resistor dibandingkan tanpa menggunakan resistor.
Selain penjelasan dasar dari fungsi resistor diatas, ada fungsi lainnya yang lebih mendasar seperti dibawah ini.
a. Pembagi tegangan
Nilai resistensi yang keluar dari rangkaian akan terpecah sesuai dengan nilai resistor yang digunakan. Dengan cara seperti itu pastilah keluaran arus akan menjadi lebih teratur dan sesuai yang dibutuhkan.
b. Pengatur tegangan output pada power suply
Pernahkah kamu mellihat power suply? Pastinya kebanyakan punya, terlebih lagi jika kamu mempunyai barang-barang dengan tegangan yang tinggi.
Pengatur tegangan ini pastinya memudahkan kamu supaya tegangan yang dikeluarkan jauh lebih sesuai dan tidak kelebihan. Pengatur tegangan pada power suply sama saja dengan mengatur besaran nilai outputnya.
c. Menjadi pull up
Resistor ini dapat menjadi pull up atau dalam bahasa sederhananya yaitu dapat menjadikan berbagai data ditigal di sebuah jalur data menjadi lebih kuat. Seperti yang ada pada sebuah sensor, yang sinyal outputnya dikuatkan oleh resistor pull up tersebut.
d. Mengurangi arus pada rangkaian optocouler
Apa sih arti dari mengurangi arus pada rangkaian optoculer? Arti sederhanya yaitu nantinya resistor ini akan merubah tegangan sinus yang terdapat pada AC supaya mejadi tegangan pulsa sebesar 5v dan 0c yang kemudian akan disalurkan ke mitrokontroller lainnya.
Itulah pembahasan kali ini mengenai pengertian resistor, jenis-jenis resistor dan fungsi resistor. Semoga dapat menambah wawasanmu mengenai hal yang behubungan dengan resistor.